Analisis Gaya Kepemimpinan Para Petinggi Negara Dalam Acara KTT G20 di Bali

Presiden Republik Indonesia Jokowi Dodo sebagai tuan rumah di acara KKT G20 di Bali, Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan bahwa Presidensi G20 Indonesia dimulai dengan harapan untuk menyatukan niat bersama dalam mewujudkan pemulihan dunia yang inklusif dari pandemi. Berbagai tantangan-tantangan baru muncul yang bukan hanya menghambat pemulihan, namun juga dapat mengancam dunia terjerumus ke krisis yang lebih dalam. Pertemuan para pemimpin negara G20 dilakukan setiap setahun sekali, sedangkan pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dilakukan beberapa kali dalam setahun. G20 bukan merupakan organisasi internasional yang memiliki legitimasi formal dan sistem administrasi yang baku seperti institusi Bank Dunia, IMF, atau organisasi lainnya seperti ADB, dan WTO. G20 merupakan sebuah forum tingkat tinggi yang menyatukan para pemimpin global untuk kerjasama ekonomi dan keuangan. G20 dipandang sebagai kompromi baru yang lebih baik antara kerjasama-kerjasama multilateral yang ada (Papava, 2016).Terpilihnya Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20, memiliki nilai strategis bagi pemulihan ekonomi dan pencapaian Indonesia Maju apabila kita mampu mengkapitalisasi peluang dan tantangan dengan kemanfaatan optimal bagi kepentingan Indonesia. Sebagai pemegang Presidensi G20 sangat diperlukan kepemimpinan dari kepala negara. Kepemimpinan merupakan suatu instrumen yang sangat penting dalam segala aspek kehidupan berbangsa dalam menentukan arah dan kemajuan suatu bangsa sebagaimana yang diamanatkan konstitusi suatu negara. Efektivitas seorang pemimpin ditentukan oleh kepiawaiannya mempengaruhi dan mengarahkan para anggotanya, tentunya pihak pimpinan harus mempunyai kemampuan dalam mengelola, mengarahkan, mempengaruhi, memerintah dan memotivasi bawahannya untuk memperoleh tujuan. Oleh sebab itu, pencapaian atas tujuan suatu negara sangat ditentukan oleh gaya dan kualitas pribadi pemimpinnya. Joko Widodo yang kerap dipanggil dengan nama Jokowi memiliki gaya dan pendekatan kepemimpinan yang khas dan berbeda dengan presiden sebelumnya. Gaya kepemimpinan yang tegas, lugas dan bijaksana. Selain itu presiden Jokowi juga dikenal memiliki gaya kepemimpinan yang pro rakyat. Dikarenakan beliau selalu dekat dengan rakyatnya, dan selalu mencari tahu apa permasalahan yang ada di masyarakat. Jokowi merupakan gaya kepemimpinan yang dinilai efektif serta Jokowi dikenal akan gaya kepemimpinannya yang pragmatis dan membumi. Ia sering kali melakukan "blusukan" atau turun langsung ke lapangan untuk melihat langsung permasalahan yang ada dan mencari solusi yang tepat. "Blusukan" juga dilakukan untuk menemui langsung warga dan mendengar keluh kesah mereka. dari gaya kepemimpinan seperti beliau lah patut di tiru dan di jadikan cerminan bagi para petinggi negara. Kepemimpinan Jokowi dikenal oleh masyarakat sebagai blusukan. Tanpa diduga dan tanpa terjadwal pula, kerap kali beliau menghampiri masyarakat dan pejabat pemerintahan yang ada dibawahnya. Hasilnya, ia bisa melihat kondisi yang lebih spontan. Karena itu pulabeliau bisa lebih dekat dengan rakyat. Kebiasaan blusukan ini juga dibawa ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta. Hingga kini saat menjadi sebagai presiden, kebiasaan itu pula dibawanya.Kinerja organisasi merupakan sebuah alat ukur untuk menilai dan mengevaluasi berhasil atau tidak tujuan organisasi. Kinerja didefinisikan sebagai suatu gambaran tentang tingkatan maupun hasil pencapaian dari sebuah proses pelaksanaan baik kegiatan, program maupun kebijakan dalam rangka mewujudkan hal-hal yang telah tertuang dalam perumusan skema strategis organisasi yaitu sasaran, tujuan, visi dan misi untuk membangun organisasi yang baik Bastian (dalam Erawan, dkk., 2018).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar