Opini | Tiga konseptualisasi komunikasi yang sering terjadi di lingkungan kita

Fenomena pertama merupakan komunikasi ritual kepada sang khalik yang sering di lakukan ketika beribadah contohnya sholat,namun foto di atas berkomunikasi ritual nya lewat do'a yang mengangkat kedua tangan dan di letakkan di depan dada.Seraya berkata:رَّبِّ اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً

Rabbighfir lii Waliwaalidayya Warhamhumaa Kamaa Rabbayaanii Shagiiran

Artinya: "Tuhanku, ampunilah dosa-dosaku dan kedua orang tuaku, serta kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidikku sewaktu kecil."Komunikasi ritual kepada tuhan dilakukan dengan cara khusyuk dan sopan agar apa yang di pinta di kabulkan.

Fenomena kedua merupakan wadah atau tempat persinggahan para pelajar yang bisa di sebut dengan "kafe" yang mana setiap orang bisa melakukan suatu kegiatan, seperti diskusi, dan mengerjakan tugas.Tak heran bila laki-laki maupun perempuan berada di satu bangku.Karna sudah kebiasaan para pelajar berada di tempat tersebut.Puasananya yang nyaman pun indah di pandang.bahakan mengenal orang baru  terjadi di tempat itu. Pontoh tersebut merupakan komunikasi interpersonal antara dua orang atau lebih 
yang biasanya tidak diatur secara  formal. Pembentukan konsep diri dari orang lain yang memberi tahu, atau orang lain yang menilainya.
Fenomena ketiga merupakan seorang laki-laki tampan yang sedang membaca buku dengan amat serius,meski menyendiri dia tetap merasa santai.Dua pohon pisang yang menjadi hiasan di sampingnya.Hal yang ada pada foto tersebut ialah merupakan contoh komunikasi ekspretif yang menyampaikan perasaan atau emosi dengan cara membaca buku.
Fenomena ke empat merupakan pohon beringin yang berbeda di sebuah tempat, Alun-alun kidul.Yogyakarta yang di setiap malam ramai dengan pengunjung dari berbagai tempat, yang mana dalam hal itu muncul yang namanya berkomunikasi dengan lingkungan.Dan beraneka macam pula yang di lakukan di tempat tersebut, seperti diskusi,main game,Dan juga berfoto.Pohon beringin yang menjadi simbol keindahan atau seni bagi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar