Langit-langit kafe menggelap tak seperti
kemaren malam, membuat suasana sunyi akan kepergiannya, hampa dan sepi menemani.
Hingga malam mulai pekat nan sigap berbaring di atas kayu kasar panjang yang sempit
meski cahaya handphone masih ku lihat.
Mau menghisap rokok tapi hanya tersisa bungkusannya, ternyata menyendiri itu tidak lah enak, mata berkaca pada layar motivasi
seorang master dalam membuat pesawat.
Termotivasi padanya, dan seakan raga ku ingin mengkopi perjuangan beliau yang begitu miris.
BLD.Yogyakarta 23 September 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar