Puisi | Dekapan hitam

Aura itu memeluk lembut hingga membuat ku nyaman dengan dekapannya, dan melupakan pada siapa ku harus ingat, yang wajib di lewati sebab kelembutan pelukan nan berujung pada pudarnya hasrat, pun keyakinan di jadikan sebagai pelengkap saja, tak ingin tenggelam dalam pelukan itu lagi, karena pada kenyataannya ku terbawa arus kesesatan nyata. Aku jadikan sebagai cahaya baru dalam hidup prihal tragedi itu, agar kedepannya tidak membawa ku meredup hingga lupa pada tujuan hidup, itu semua berawal dari pudarnya asa yang menjadi butiran debu di atas kasur besama birahi nafsu manisnya yang sementara.

Opini | Filosofi dari rambut gondrong


Filosofi rambut panjang atau gondrong. "Semua orang pernah muda, tapi tak semua orang pernah gondrong," kata tersebut di jadikan sebagai landasan bagi orang yang memiliki rambut gondrong yang sedang viral di media sosial, memang betul sekali dengan perkataan tersebut, namun kalo di kaji lebih dalam lagi tidak hanya berlandasan seperti itu. Dilansir dari Elbalad, mantan Mufti Agung Mesir, Syekh Ali Jumah, mengatakan memanjangkan rambut pria bukanlah dari sunnah yang berpahala bagi seorang Muslim. 
Menurutnya, Nabi Muhammad ﷺ pernah memendekkan dan memanjangkan rambutnya, sehingga mencukur rambut tidak dianggap sebagai dosa. 
Anjuran Rasulullah Saw. Rambut adalah untuk memuliakannya atau merawatnya. Rasulullah ﷺ bersabda: 
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وآله وسلم قَالَ: مَنْ كَانَ لَهُ شَعرٌ فَلْيُكْرِمْهُ
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda, "Barangsiapa mempunyai rambut hendaklah dia memuliakannya (merawat)." (HR Abu Dawud). Maka dalam hal memanjangkan rambut bagaimana tidak hanya sekedar dipanjangkan sja, tetapi bagaimana juga di rawat dengan baik seperti, ketika sedang mandi harus di kasih shampo serta seusai mandi pun bagaimana juga dikasih pewangi rambut seraya kondisioner dan pewangi rambut lainnya, serta juga bagaimana ketika rambut itu semakin memanjang pola pikir dan intelektualnya juga semakin bertambah. jadikanlah hal tersebut sebagaimana mestinya yang tidak melenceng dari kebenaran, dan harus dilandaskan pada aturan umum, seperti menutup aurat serta tidak untuk meniru perempuan.

Opini | Hakikat keterampilan dalam menulis

Menulis adalah salah satu keterampilan yang dimiliki oleh sebagian orang di dunia ini, sehingga ada yang berpendapat bahwa menulis itu membosankan dan pulau juga adalah sebuah bentuk dari seni. Pertanyaannya di posisi manakah kita dalam keterampilan tersebut.?Menulis memang bakat yang di miliki oleh orang-orang yang sudah di doktrin oleh keadaan, sehingga rasa membosankan tersebut sirna dalam dirinya, memang harus ada unsur di paksa hingga pada akhirnya bisa dan terbiasa, apapun itu jika dipaksakan pasi akan terbiasa apalgi cuman dalam hal tulis menulis. Sebagian orang yang memiliki skill dalam publik speaking yang bagus itu sebenarnya berawal dari tulisan yang bagus, tak heran bila diri kita dalam menyampaikan sesuatu hal, baik prestasi, berpidato, dan semacamnya, jika apa yang kita sampaikan itu agak rancu meski sudah mempersiapkannya mateng-mateng terkadang masih saja ada problem nya, seperti apa yang ingin di sampaikan langsung hilang begitu saja dan bahkan menyembuhkan demam panggung, itu sebenarnya kesalahan yang realita terletak pada ketika kita menulis, jadi pada dasarnya menulis itu adalah salah satu cara untuk membuat kosakata yang udah di ketahui itu mudah di ingat dan memperlancar proses dalam berbicara, dan alangkah lebih bagus nya lagi membaca buku sekaligus di iringi dengan mencatat dengan apa yang sudah kita baca dengan menggunakan bahasa yang berbeda, artinya sekali kita membaca langsung di tulis tampa melih isi teks tersebut, hal sepele namun luar biasa jika di aplikasikan.

Puisi | Langkah ku

Bismillah, yang selalu terucap di setiap kakiku berpijak, dengan harap yang indah di mata,
meski kehidupan ini di singgahi oleh berbagai cobaan dan rintangan nan selalu menghalang dalam kehidupan, tetapi kolbu ini tetap hangat dan dingin di kala cobaan melanda
yang tuhan beri, mungkin semua ini adalah awal dari kesuksesan, tak ingin frustasi bila raga ini mulai mencintai diri sendiri, Karna  mencintai seseorang tak ada ruang lagi bagi ku, udah cukup rasanya di khianati oleh janji absurd yang beraroma pengkhianatan. Tiga tahun membawa rasa baru yang tak pernah di rasakan sebelumnya, di tahun ini memberi harapan palsu nan menjadi debu api neraka.

Puisi | Alfatihah untuk mu

       
Bumi Pertiwi, kau melahirkan sebuah nama yang tak asing lagi di telinga para intelektual, apalagi dengan sayir-syair yang bermahabbah di kala membaca, raga mu tak bisa ku tatap di dunia nyata, namun sajak dan perjuangan mu di kala itu masih hidup dan tetap permanen di buku dunia, aku yang sekarang merasakan manisnya hidup dikarenakan perjuangan mu di masa lampau, tak bisa ku ucap langsung dengan kata terimakasih, hanya alfatihah yang bisa kulantunkan di setiap berpapasan dengan Tuhan, mengharap barokah. Andai kau masih ada, mungkin virus-virus yang usai mencabut beribu jiwa di berbagai negara di puisikan oleh mu, generasi muda bangsa tak seraya dengan mu, pun juga karya. Meski dalam kitab Islam di suruh menulis dan membaca, namun beberapa saja yang bisa, “Si Binatang Jalang” teruntuk mu, terimakasih.

Puisi | Kantong kehidupan

Perbanyak relasi agar mudah duduk di kursi
Bukan menyendiri memegang hp di depan lemari
Ingin jadi orang sukses namun tak banyak proses
Hobinya memprotes laksana orang stres
Pun ingin pintar namun tak serius dalam belajar
Duniawi di kejar hingga ujung-ujungnya kesasar
Melibatkan tuhan dikala dibutuhkan
Tak berpikir dirinya siapa yang menciptakan
Cintailah ilmu dan buatlah ilmu mencintai mu 
Karna hal itu yang membuat mu tau siapa dirimu
Bersabarlah dikala cobaan terus melanda 
Toh itu hanya sekedar sementara 
Bangkitlah dan lari dari kenyamanan hidup
Sebelum penyesalan membuatnya meredup












Puisi | Selembar kertas kenangan

Kertas itu ada bait motivasi yang besar pembangkit raga yang menghampa, di tulis dengan tinta cairan dari hati yang begitu bening. Namun di balik itu, ternyata ada hal yang merusak sebuah cerita tentang bagaimana masa depan ingin bersama, merangkai hal nan belum terjadi dengan rasa yang sama di setiap waktu berganti pakaian kabarpun di tanyakan prihal baik atau tidaknya, sembari melebarkan senyuman tampa ada paksaan, seperti yang ku alami sekarang ingin tersenyum pun di paksakan oleh keadaan. Janji palsu, kenangan menjadi debu dikarenakan komitmen di akhiri dengan kesepakatan, padahal tak ingin ku lakukan, namun posisi mu sekarang di prioritaskan bersama dia aku tidak, makasih.

Puisi | Rokok dan secangkir kopi

Ini cerita cinta tentang rokok dan kopi. Yang di ciptakan oleh tim barista, di berbagai tempat pun ada. Mereka berdua selalu bersama dimana pun berada, rokok yang tak pernah sukar meski kopi bermain rasa di belakang dengan gula, kesetiaannya begitu besar, membuat para pemuda cemburu hingga ingin memperkosa di warung pesta, bercumbu di siang dan malam nan di saksikan oleh banyak orang. Aroma cantiknya kopi merayu hidung para lelaki, begitupun dengan rokok yang begitu tampan rupawan, membuat birahi wanita bergairah mencium bibir manisnya.

Puisi | Di barista

Di barista sunyi dan sepi menyendiri hanya berteman rokok dan pahit nya kopi. Tak ada pembeli meski sudah di tawarkan dengan senyum manis agar memesan, kembali lagi di barisan tangga sembari merajut asa di kala gerimis hujan berteman dinginnya angin nan menerpa, gelas-gelas kosong menunggu kedatangan air hangat dan dingin bila ada pesanan, namun realisasinya tak ada, melebarkan senyuman agar menghampiri ku, sembari berkata saya mau memesan kopi susu yang manis dan nasi goreng Jawa dengan bumbu rempah nan gurih serta di buat penuh dengan rasa cinta, namun faktanya tak ada.

Puisi | Gelora rindu

Aku termangu pada waktu itu,
Sebuah kebahagiaan yang tak rancu dalam lubuh hatiku yang paling dalam, tersimpan rasa yang tak bisa di ungkapkan. Gelora rindu yang ku ukir dalam-dalam, menghasilkan berjuta makana, dan tak bisa di tafsirkan. Waktu singkat, namun sangat berharga, ku abdikan dengan senja, melihat sekumpulan raga berpijak sembari bahagia di atas ranah yang sama. Dunia ini jadi saksi prihal semua itu.
Ya Tuhan ku, sang pembangkit Sukma, pertemukan lah kami semua dalam berwarna mu yang nyata.

Puisi | Hujan di bulan November

Hujan. Tuhan menurunkan mu bukan untuk membuat pribumi yang sedang mempunyai kepentingan mengeluh dengan kehadiran mu.
Namun tuhan sua memberi kepada orang yang membutuhkan disana, yang sedang di landa hujan mari berusaha mencari solusi bukan malah mengeluh dan frustasi, lebih baik mensyukuri atas nikmat tuhan, sang pemberi rezeki nan tak pernah pilih kasih. Jika masih ada tangga yang tersisa pijakilah, selagi nafas belum tertutup rapat.

Puisi | Merdeka atau mati


Merdeka atau mati. Tragedi kelam masih di kenang setiap tanggal seperti banyaknya malaikat yang wajib diketahui di bulan ke sebelas. Para pahlawan, sejarah mu masih permanen dalam buku Indonesian, menolak lupa prihal kejadian tatkala itu, para pahlawan tak bersayap memberanikan diri untuk negeri merah putih. Pertumpahan darah pun terjadi, hingga bahkan ada yang mati demi sang ibu pertiwi. Merdeka atau mati, nan pasti mereka dengan menuhankan keyakinan, menjadikan tujuannya tercapai demi sang merah putih. Bukan abra kadabra seraya di televisi, kita sebagai penikmat hidup di dunia yang tidak redup, pula tak ada yang namanya pencurian nyawa.
   FKMSB Yogyakarta, 10 November 2021

Puisi | Buah bibir

Buah bibir hijrah dari tempat ke tempat lain, membawakan syair yang indah bagi dirinya tapi tidak pada realitanya, membawa pada dunia nan hitam. Di tambah dengan asyiknya buah bibir, dikala keramaian di suatu tempat. Sementara dia sadar akan kenikmatan tersebut adalah konsep dari musuhnya manusia. 

Puisi | Merindu Congkop

  .

 

    

Dimakan waktu tak wajib,

Yang wajib diabaikan.

Hanya demi layar kaca.

Mata terlalu terhipnotis olehnya,

Tak ada ruang tempat untuk singgah,

Terkadang ku terbawa arus permainan,

Di hipnotis kembali dengan kegembiraan.

Ruang waktu yang telah tiada,

tak ada waktu memohon kepada sang khalik.

Sungguh, segalanya ku abadikan,

detik-detik perpisahan kini tampak dengan adanya

begron modernisasi tempat.

Kini bahagia  berkilau di benak  ku dan mereka,

      

 

Puisi | Menabung kesedihan

       
Merajut mimpi dari tubuh,
Memulai kebahagiaan dalam lingkaran.
Sedih, bahagia, dan segala rasa yang ada.
Menarik senyum lebih lebar dengan kebersamaan.
Menabung kesedihan dalam-dalam.
Dan menulis jika ingin berbicara,
Karena menulis adalah cara ku berbicara ketika orang lain tidak ada yang mendengarkan.



Opini | Tiga konseptualisasi komunikasi yang sering terjadi di lingkungan kita

Fenomena pertama merupakan komunikasi ritual kepada sang khalik yang sering di lakukan ketika beribadah contohnya sholat,namun foto di atas berkomunikasi ritual nya lewat do'a yang mengangkat kedua tangan dan di letakkan di depan dada.Seraya berkata:رَّبِّ اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً

Rabbighfir lii Waliwaalidayya Warhamhumaa Kamaa Rabbayaanii Shagiiran

Artinya: "Tuhanku, ampunilah dosa-dosaku dan kedua orang tuaku, serta kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidikku sewaktu kecil."Komunikasi ritual kepada tuhan dilakukan dengan cara khusyuk dan sopan agar apa yang di pinta di kabulkan.

Fenomena kedua merupakan wadah atau tempat persinggahan para pelajar yang bisa di sebut dengan "kafe" yang mana setiap orang bisa melakukan suatu kegiatan, seperti diskusi, dan mengerjakan tugas.Tak heran bila laki-laki maupun perempuan berada di satu bangku.Karna sudah kebiasaan para pelajar berada di tempat tersebut.Puasananya yang nyaman pun indah di pandang.bahakan mengenal orang baru  terjadi di tempat itu. Pontoh tersebut merupakan komunikasi interpersonal antara dua orang atau lebih 
yang biasanya tidak diatur secara  formal. Pembentukan konsep diri dari orang lain yang memberi tahu, atau orang lain yang menilainya.
Fenomena ketiga merupakan seorang laki-laki tampan yang sedang membaca buku dengan amat serius,meski menyendiri dia tetap merasa santai.Dua pohon pisang yang menjadi hiasan di sampingnya.Hal yang ada pada foto tersebut ialah merupakan contoh komunikasi ekspretif yang menyampaikan perasaan atau emosi dengan cara membaca buku.
Fenomena ke empat merupakan pohon beringin yang berbeda di sebuah tempat, Alun-alun kidul.Yogyakarta yang di setiap malam ramai dengan pengunjung dari berbagai tempat, yang mana dalam hal itu muncul yang namanya berkomunikasi dengan lingkungan.Dan beraneka macam pula yang di lakukan di tempat tersebut, seperti diskusi,main game,Dan juga berfoto.Pohon beringin yang menjadi simbol keindahan atau seni bagi mereka.

Puisi | Merayakan kehilangan

Dulu,kamu pernah bilang bahwa bahagia itu ketika aku dan kamu menjadi kata kita.tapi mengapa sekarang kata kita itu sudah sirna?
mungkin kamu lupa atau bagaimana.
cara-cara mu masih aku genggam,begitupun dengan senyum manis mu masih terbayang dalam angan.akan tetapi sekarang mulai meredup akan hal itu,Apakah kamu sadar bahwa di setiap sujud terakhir ku nama mu selalu aku selipkan.percayalah bahwa jika kelak kamu dan dia sudah rebah maka aku sigap tuk singgah di pangkuan mu lagi.

  Pamekasan,2 Agustus 2019

Puisi | Motivasi malam

Langit-langit kafe menggelap tak seperti 
kemaren malam, membuat suasana sunyi akan kepergiannya, hampa dan sepi menemani.
Hingga malam mulai pekat nan sigap berbaring  di atas kayu kasar panjang yang sempit
meski cahaya handphone masih ku lihat.
Mau menghisap rokok tapi hanya tersisa bungkusannya, ternyata menyendiri itu tidak lah enak, mata berkaca pada layar motivasi 
seorang master dalam membuat pesawat.
Termotivasi padanya, dan seakan raga ku ingin mengkopi perjuangan beliau yang begitu miris.

   BLD.Yogyakarta 23 September 2021

Opini | Empat tipe manusia dalam kehidupan sehari-hari.

sumber foto:seqius.co.id
Fenomena sosial yang terjadi terhadap kehidupan manusia,Berikut adalah faktor yang  di katakan oleh imam Syafi'i,Prihal tipe-tipe manusia.
1.Dia tahu bahwa dirinya tahu
orang yang seperti itu layaknya dia tahu satu ilmu atau pengetahuan,akan tetapi di amalkan secara maksimal sehingga meskipun mengetahui satu huruf tetapi bermanfaat, dari pada tahu banyak tapi tidak bermanfaat sama sekali,maka dengan demikian tidak dapat di pungkiri bahwa orang memperoleh satu ilmu itu lebih baik dari pada yang tahu banyak tapi tidak bermanfaat.
2.Dia tahu bahwa dirinya tidak tahu
Orang yang seperti itu layaknya orang yang memiliki potensi yang luar biasa akan tetapi dia tidak pernah menyadari akan potensi tersebut.atau dalam kata lain dia tau bahwa dia bisa buat puisi akan tetapi dia juga bisa membaca.
3.Dia tahun bahwa dirinya tahu akan tetapi dia masih mau mencari tahu.
Tipe orang yang seperti itu sangat lah  profesional karena meski dirinya tau akan suatu hal tetapi dia masih ingin mengulas tuntas tentang apa yang dia ketahui, seperti halnya dia tahu tentang menejemen waktu.tetapi masih ingin mengetahui lebih bukan sekedar hanya menejemen tatapi juga konsep kehidupan dalam masyarakat.dan semacamnya.
4.Dia tahu bahwa dirinya tidak tahu akan tetapi dia tidak mau mencari tahu.
Orang yang sombong tampak ketika ketika dia beranggapan bahwa dirinya tidak tahu tapi tetap saja tidak ingin mencari tahu.karna orang yang seperti itu beranggapan bahwa tidak ada yang lebih pintar kecuali dirinya sendiri.

Opini | Menejemen waktu

Waktu termasuk bagian dari tiga hal yang tidak pernah kita dapatkan kembali selain dari kata yang kita ucapkan dan juga momentum. Ternyata waktu adalah hal yang menjadi milik kita seutuhnya.Bahkan seseorang yang tidak memiliki apapun pasti memiliki yang namanya waktu.Dalam konsep mengelola waktu ada fase-fase yang harus dilakukan, seperti mendahulukan sesuatu hal yang lebih important dari pada yang tidak penting. Karna dengan demikian konsep dalam kehidupan sehari-hari akan tertata rapi, mudah, dan tidak membuat setetes. Kunci dalam memenej waktu ialah bukan seberapa banyak waktu yang kita gunakan, akan tetapi seberapa banyak cara yang digunakan untuk mengelolanya. Hal tersebut membuktikan bahwa bukan banyak nya penggunaan waktu yang harus dilakukan melainkan bagaimana cara untuk mengelola. Bahkan dari saking pentingnya waktu ada yang memfilosofikan waktu itu seraya pedang bagi orang Arab, dan waktu itu adalah uang bagi negara Amerika. Maka dari itu jangan sia-siakan waktu, jagalah selagi penyesalan belum menyelimuti masa muda kita.

Puisi | Demi masa

Berpijaklah selagi belum ada di masa senja. Dan terbang setinggi nan kau bisa
agar kelak masa mu bercahaya
hingga bisa mengukir lapang nya samudera
Buang ke egoan mu bila kemajuan ingin ada
sihirlah dunia laksana berwarna.
Yang pekat jadikan sebuah lentera
agar kelak bermanfaat tuk masyarakat jaya
waktu adalah uang bagi negara Amerika
Lantas, Bercermin lah selagi masih ada di masa Surya.

  Pamekasan,8 Januari 2020

Puisi | Ibu pertiwi




       
Negri ini penuh misteri
Pandemi yang menghantui
Berbagai pribumi mati
Yang beraneka tragedi.
Seraya bumi akan sirna
Di karenakan manusia
Tapi entah manusia yang mana?
Mungkin yang jadi panglima
Atau pun semacamnya.
Kami telah merayakan kemerdekaan RI
Merdeka katanya...
Tapi fakta hanya milik orang kaya.
Dunia yang semakin berubah
Hingga berujung musibah
Dan Innalilah.

Puisi | Tuhan,Kuprioritaskan




  Tuhan nan tak ku tahu rupa
Sua pun gak pernah juga
hanya bisa berbicara
lewat buku dunia.
Namun, Keyakinan selalu terbingkai
dalam kalbu sanubari
Hasrat ku bila takdir mengukir
hidup dengan nerwana dunia
tak ingin ku lupa dimana pun ada
sedih, Bahagia pun tak ingin
Tuhan,Ku selalu prioritaskan.
                                     
                    English Cofe,31 Agustus 2021


Puisi | Melukis rindu

     
Ayah .....
Ibu.....
Ini anak mu,Pergi hanya sebentar
Pergi bukan untuk tidur di atas kasur
Yang berlapis kapas nan empuk tuk tidur.
udah banyak menyusahkan nya
sekarang ingin ku bahagiakan dia
Meski banyak hambatan menerpa.
Umur ku tak lagi belasan
Nan sedang penikmat mainan
Akan tetapi udah puluhan.
Jangan hiraukan raga ini
Dikarenakan beda tempat namun satu bumi
Aku baik saja disini abi umi.
Terkadang rindu datang
menyendiri buat ilusi terbang
melayang menuju ranah pulang.
               
                  FKMSB Jogja,3 September 2021

Opini | Literasi



Membuat sebuah karya itu sangatlah penting, apalagi bagi kalangan siswa atau pun mahasiswa, karna dengan berkarya membuat potensi yang dimiliki menjadi lebih sempurna.apalagi yang mahir dalam bidang tulis menulis.di haruskah untuk berkarya semisal berupa sajak puisi,cerpen,novel, artikel,dan semacamnya.maka dari itu buatlah perubahan dengan berkarya."jika anda ingin mengenal dunia membaca lah, dan jika anda ingin di kenal oleh dunia berkarya lah."